Shalawat Penyembuh (Shalawat Thibbiyyah)

5 Mar

Syaikh Wahbah az-Zuhayli, seorang ulama kharismatik dan pakar tafsir abad ini, pernah ditanya, ‘Apakah membaca shalawat dapat membantu penyembuhan dengan izin Allah?’

Beliau menjawab, ‘Ya, bisa. Yaitu dengan membaca:

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَالْبَصَائِرِ وَضِيَائِهَا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

(Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin, thibbil qulubi wa dawa’iha, wa afiyatil abdani wa syifa’iha, wa nuril abshori wal basho’iri wa dhiya’iha, wa ala alihi wa shohbihi wa sallim – Ya Allah, sampaikan shalawat kepada junjungan kami Muhammad, sang penyembuh dan obat hati, sang penyehat dan penawar badan, sang penerang dan cahaya mata dan hati, dan juga shalawat dan salam kepada para keluarganya dan para sahabatnya).

Caranya adalah, sebagaimana yang diajarkan Syaikh Hasyim al-Khatib kepadaku, yaitu: engkau letakkan tanganmu pada pelipis kanan, lalu bacalah shalawat tersebut dengan hati khusyu’ sebanyak 10 kali. Dengan izin Allah, shalawat itu menyempurnakan penyembuhan’.

Kata Syaikh Wahbah, ‘Shalawat itu manjur. Saya sering melakukannya, dan saya tidak membutuhkan obat lain’.

Demikian yang difatwakan Syaikh Wahbah az-Zuhayli dalam kitabnya Fatawa al-Ashr (Fatwa-fatwa Kontemporer), terbitan Dar el-Khayr, Damaskus, 2005, hlm. 71.

18 Tanggapan to “Shalawat Penyembuh (Shalawat Thibbiyyah)”

  1. aziz bumiayu 12 September 2014 pada 14:26 #

    syukron….DR. wahbah zuhaili trmsuk ahli fikih…kitabny sngt trknal…

  2. Sunoko As Sangkany 17 Januari 2014 pada 03:23 #

    salam kenal bang aziem….barokallah….

  3. nuri juwanto 1 Juli 2010 pada 17:34 #

    ALLAHU AKBAR

  4. JUWANT 30 Juni 2010 pada 23:08 #

    To sdr MAULANA MUFTI..

    sepakat dngn bang aziem..
    mengapa sdr mufti menolak/menghrmkan redaksi shlawat yg tdk dibuat oleh nabi sendiri.. pdhal ada bnyk atsar2 shbt dlm kitb2 hadis, kitab2 ulama yg meriwayatkn bhwa pra sahabat/tabiin pun menyusun redaksi shlawat sendri diantaranya,

    1 riwayat abdullah bin mas’ud dlm shahih ibn majah(906), abdurrazaq(3109), Abu ya’la(5267), tabrani-almu’jam alkabir(9/115),ìsmail qadhi-fadhl shalawat(59), ibn qayyim aljauziah-jala’al afham(36,72)..

    2 riwyt abdullah binn abbas dlm musnad abdurrazaq-almushannif(3104), ismail qadhi-fadlshlat(52),ibn qayyim-jala’al afhm(76), alsakhawi-alqoul albadi(46)..

    3 sholawat ali bn abi thalb dlm riwyt altabrani dlm almu’jam alausath(9089),said bn mansyur/ibn jarir dlm tahdzib al-atsar, ibn abi syaibh dlm almushnnif, ibn abi ashim dlm akhbr ali, qadli iyadh dlm alsyifa, assakhawi dlm al qoul albadi, ibn hajar alhaitami dlm aldurr almandhud, alghumari dlm itqan alshan’ah..
    3 shlwt al imam syafii dlm jalaal afhm(230)- ibn qayyim, qaul albadi(254)- al sakhawi..

    4 sholawt al hasan albashri dlm alsyifa – al qadhi iyadh, alqoul albadi- alsakhawi..
    dan msh bnyak riwayt lainy yg tdk dpt disebutkn satu persatu..

    pertanyaanya adlh sderhana, apakah saudara mufti maulana lbh memahami prkara ini drpda pmhmam salafusslh dan ulama2 mu’tabar..???

    maka takutlah pda Allah swt dari kejahatan mulut2 kta yg brbcara tanpa ilmu dan fitnah2 yg disebarkan..

    astaghfirullah..

    dri buku tim bahtsul masail PCNU jember..

  5. Rozy 16 Juni 2010 pada 17:25 #

    “Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wasallim” (Ini bunyi sholawat yg diajarkan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada Al Habib Munzir Al Musawa lewat mimpi), dan beliau mengijazahkan sholawat tersebut pada jemaah beliau yang memintanya..

    • abizakii 17 Juni 2010 pada 15:20 #

      “Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wasallim”

      • Bang Aziem 18 Juni 2010 pada 09:04 #

        Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wasallim…

    • Bang Aziem 18 Juni 2010 pada 09:12 #

      Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wasallim…
      Soal mimpi, sebagian orang (jahil) bertanya apakah mimpi bisa dijadikan landasan hukum. Mereka lupa bahwa beberapa ajaran Islam ada yang menjadi baku lantaran berawal dari mimpi, yaitu syariat qurban dan adzan. 🙂 Ini sebagai tambahan saja.

      • Ummu Najiah 3 Oktober 2013 pada 22:43 #

        Adzan disyariatkan lewat mimpi sahabat yang di-IYA-kan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kurban diysariatkan lewat mimpi kpd Nabi Ibrahim yg disyariatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
        Jadi yang dijadikan landasan bukan mimpi sahabat tentang adzan dan mimpi Nabi Ibrahim tentang kurban. Tetapi keduanya itu memang disyari’atkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
        Berkaitan dengan mimpi habib Mundzir tentang Shalawat, tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat saya kpd beliau, adakah Rasulullah pernah berpesan baik lewat hadits yang sahih, hasan maupun dho’if, “Kalau Habib Mundzir bermimpi menerima shalawat dariku,maka itu berarti benar-benar dariku” atau redaksi lain yang serupa dengan itu?
        Apakah mimpi seorang habib Mundzir bisa dijadikan syari’at?
        Di Indonesia ini ada ribuan orang yang mengaku habib, termasuk habib Rizieq. Apakah mimpi mereka itu juga bisa dijadikan syari’at?
        Mohon maap bila pertanyaan saya kurang berkenan di hati.

  6. Maulana Mufti 15 Juni 2010 pada 16:05 #

    Assalamu’alaikum,

    Kita sebagai umat islam disuruh bershalawat kepada Rasulullah,

    Rasulullah juga sudah mengajarkan bagaimana cara kita bershalawat,

    Semua shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah bisa dibaca ketika kita shalat, ketika membaca doa sewaktu tahiyat,

    Dan shalawat selain yang diajarkan oleh Rasulullah adalah hanya membawa kita kepada murka Allah, dan penyebab kita tidak bisa minum dari telaga rasulullah, karena itu adalah termasuk amalan yang tidak ada contohnya, terlepas siapapun yang membuat shalawat tersebut….

    bagaimana sih shalawat yang diajarkan Rasulullah?? bisa dibaca disini: http://aslibumiayu.wordpress.com/2010/06/11/bagaimanakah-lafadz-cara-dan%c2%a0waktu%c2%a0untuk%c2%a0bershalawat/

    Dan janganlah kita menyampaikan suatu amalan ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah, sebab ancamannya sangat besar, karena sama aja dengan berdusta atas nama Rasulullah, bisa dibaca disini:

    http://aslibumiayu.wordpress.com/category/dusta/

    Sudah selayaknya sebagai sesama muslim saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran,

    Mohon maaf sekiranya nasehat saya ini kurang berkenan dihati anda,…..

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    • Bang Aziem 15 Juni 2010 pada 19:10 #

      Wa alaykumussalam wa rahmatullah wa barakatuh…

      Terimakasih atas nasihatnya, saudaraku yang mulia Maulana Mufti…

      Kita semua sepakat bhw Allah swt. memerintahkan kita utk bershalawat kpd Rasulullah saw. sebagai bentuk terimakasih kita dan penghormatan kita kepada beliau. Rasulullah saw. juga sdh mengajarkan kita bagaimana bershalawat kpd beliau. Shalawat yg paling utama adl shalawat Ibrahimiyyah. Ini dari sisi afdholiyyah (keutamaan). Shalawat yang paling simpel adl dgn mengucapkan Allahumma sholli ala muhammad wa ala ali muhammad.

      Tentunya shalawat dlm tahiyyat shalat adl dgn memakai shalawat yg diajarkan Rasul, bukan bentuk shalawat lainnya.

      Di samping shalawat Ibrahimiyyah, Rasulullah juga mengajarkan bentuk2 shalawat lainnya, misalnya kepada Sayyiduna Ali.

      Bahkan Sayyidah Fathimah punya redaksi shalawat sendiri. Shalawat ini bukan dari Rasul, tapi dibuat oleh Fathimah sendiri. Selain Fathimah, orang-orang shaleh juga membuat shalawat sendiri, misalnya Imam Syafii, Imam Nawawi. Bahkan, Imam al-Qurthubi mengamalkan Shalawat Tafrijiyyah (yang banyak diamalkan oleh kaum muslimin).

      Apakah yang mulia Maulana Mufti ingin berfatwa bahwa Sayyidah Fathimah, Imam Syafii, Imam Nawawi, Imam al-Qurthubi adalah ahli bid’ah yang memancing murka Allah dgn shalawat ciptaannya itu krn tidak mengikuti contoh Rasulullah?
      Na’udzu billah…

      Apakah orang2 yang berfatwa dlm tulisan yang mulia link itu lebih mulia dari mereka?

      Soal Shalawat Thibbiyyah, saya sdh sertakan sumber aslinya yang berupa kitab asli dlm bahasa Arab, yang saya punya dan saya baca. Jadi, bukan dari sumber yang tidak jelas, apalagi dari link-link yang berpotensi memecah persatuan umat. Kalau yang mulia masih keberatan dengan shalawat thibbiyah, silakan yang mulia masuk ke situs Syaikh Wahbah az-Zuhayli (http://www.zuhayli.com), lalu tanyakan langsung kepada beliau (tentunya dalam bahasa Arab). Silakan yang mulia komplain kepada beliau, kepada seorang ahli tafsir dan faqih abad ini yang disegani dunia Islam. Sekali-kali bolehlah yang mulia silaturrahim dengan beliau, supaya yang mulia lebih melek bahwa ulama itu bukan hanya dari Arab Saudi.

      Saudaraku yang mulia, Maulana Mufti…
      Sebagaimana sy nyatakan dalam Blog Apa Ini?, blog ini bukan blog provokator, yang mudah terkena ghazwul fikri (infiltrasi pemikiran) dari kelompok-kelompok tertentu. Blog ini mengajak orang untuk beramal, bukan berdebat. Berdebat hanya membuat kita lupa beramal.

      Saya gembira yang mulia sudah silaturrahim ke blog sederhana ini. Percayalah, saya lapang dada dengan nasihat yang mulia, krn sy sudah terbiasa menghadapi perbedaan. Oleh karena itu, saya tidak heran dengan orang-orang yang hanya terbiasa melihat warna hitam-putih, lalu ia terkaget-kaget melihat warna-warna lainnya.

      Ashlahallahu qalbaka ya sayyidi… Semoga Allah memperbaiki hati Anda, yang mulia…

      • Sundullangit 12 Desember 2019 pada 00:08 #

        Masya Allah….. Hati njenengan lembut, jawaban njenengan sangat mendasar, jawaban sprti ini yg bsa menjawab sebagian kecil orng2 awam yg mabok agama….

  7. m.nasim 27 Mei 2010 pada 15:30 #

    tolong sekalian tulisan arab latinnya juga dong.sm artinya juga. biar yg gak bisa baca tulisan arab khan jd ngerti…

    • Bang Aziem 27 Mei 2010 pada 17:56 #

      Terimakasih sarannya, Pak Nasim. Saya sdh menyunting tulisan itu dan memasukkan bacaan latin dan arti dari shalawat itu… silakan baca lagi tulisannya…
      Terimakasih sudah silaturrahim…

  8. Oki 6 Maret 2010 pada 23:08 #

    Allahumma shalli alaa muhammad Allahumma shalli alayhi wassallim

    • Bang Aziem 9 Maret 2010 pada 00:31 #

      allahumma shalli wa sallim wa barik alayh…

  9. dunia1download 5 Maret 2010 pada 16:47 #

    salam kenal

Tinggalkan komentar