Bentuk-bentuk Sikap Ekstrem dalam Beragama

22 Feb

‘Islam adalah agama yang sesuai dengan kebenaran, seimbang, toleran, damai, luhur, lembut, dan menjadikan segala sesuatunya seimbang. Apa saja yang berseberangan dengan prinsip-prinsip ini, maka itu bukan dari Islam’. Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli dalam kitabnya Qadhaya al-Fiqh wa al-Fikr al-Mu‘ashir.

Islam adalah agama moderat, ajarannya moderat, dan umatnya adalah umat yang moderat. Lawan dari sikap moderat adalah sikap ekstrem (at-tatharruf). Dalam kitabnya itu, Syaikh Wahbah az-Zuhayli menyebutkan beberapa bentuk sikap ekstrem yang sering terjadi di masyarakat.

Pertama, sikap ekstrem yang berhubungan dengan akidah/keyakinan (at-tatharruf al-i‘tiqadi), yaitu sikap ekstrem terhadap pandangan-pandangan tertentu yang bertentangan dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah yang jelas dan pandangan mayoritas umat Islam. Sikap ekstrem ini terlihat pada sekte-sekte yang lahir pada zaman lalu, seperti sekte Qadariyah, Jahmiyah, Murji‘ah, dan Batiniah, atau terjadi pada gerakan-gerakan kontemporer semisal Jamaah Takfir dan Hijrah di Mesir atau di tempat-tempat lain, yaitu kelompok yang menyatakan bahwa umat Islam sudah kafir karena hidup di bawah pemerintahan kafir dan harus keluar dari pemerintahan itu.

Kedua, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah politik (at-tatharruf al-siyasi), yaitu gerakan dari sekelompok orang yang menyatakan hukumnya berdosa berada di bawah pemerintahan yang berasaskan hukum buatan manusia. Gerakan ini mirip dengan gerakan masa lalu yang dipelopori oleh Khawarij, yang menyatakan keluar dari pemerintahan Sayyiduna Ali di Irak dan mereka membolehkan membunuh kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka.

Ketiga, sikap ekstrem yang berhubungan dengan amal ibadah (at-tatharruf al-amali), yaitu tindakan yang melampaui batas dengan menyiksa diri sendiri atau terlalu berlebihan dalam menjalankan ibadah, seperti puasa terus menerus, shalat sepanjang malam, tidak menikah, berhaji dengan jalan kaki tanpa naik kendaraan, dan lain sebagainya. Semua ini dapat menimbulkan bahaya, berlawanan dengan fitrah manusia dan sunnah Nabi yang moderat dan toleran. Padahal, Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik urusan adalah yang tengah-tengah’ (Hadits, riwayat Ibnu Hibban).

Keempat, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah internasional (at-tatharruf al-khariji aw al-dawli), yaitu gerakan yang mempropagandakan teror dan rasa takut kepada masyarakat negara lain dengan cara bermacam-macam, semisal menghancurkan gedung-gedung, memotong pepohonan, melakukan pengeboman terhadap instalasi dan fasilitas umum, atau tindakan lain yang menimbulkan bahaya, baik datangnya dari orang perorang atau negara yang dilakukan ketika berada dalam masa damai atau masa peperangan. Semua tindakan ekstrem itu tidak dianjurkan dalam Islam, kecuali kepada negara Israel yang secara terang-terangan memusuhi negara Arab dan kaum muslim.

Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli.

Hmmm… apa yang dikatakan beliau memang terjadi di depan mata kita.

Mengapa orang bersikap ekstrem? Banyak faktor yang menyebabkan orang bersikap ekstrem. Di antara faktor yang paling penting adalah: kebodohan memahami hakikat hukum agama dan pemahaman yang sempit terhadap ajaran Islam akibat sikap fanatis terhadap pemikiran madzhab atau kelompok tertentu. Padahal, Islam adalah agama yang menganjurkan kemudahan, toleransi, dan sikap moderat. [ ]

 

*Tulisan ini merupakan penggalan dari tulisan saya yang berjudul ‘Jangan Mempersulit Diri, Jadilah Muslim yang Moderat’ dalam buku Bumi dan Langit Ikut Menangis (Syarefa Publishing, 2010)



17 Tanggapan to “Bentuk-bentuk Sikap Ekstrem dalam Beragama”

  1. kgs m syukri 14 April 2015 pada 09:07 #

    terimakasih pencerahannya ust, mudah-mudahhan ust selalu dibrkahi oleh Allah swt

  2. Amalina 4 November 2011 pada 21:26 #

    Saya juga mau pesen ustadz, harus pesan kemana? Di toko buku mana?
    Syukron

  3. Afif Hidayat 22 Oktober 2011 pada 02:35 #

    ustadz, bukunya Bumi dan Langit Ikut Menangis (Syarefa Publishing, 2010) bisa dibeli di toko buku mana?

    • Bang Aziem 24 Oktober 2011 pada 10:54 #

      Tulis aja alamat antum,, Insya Allah, buku nanti dikirim..

      • Afif Hidayat 25 Oktober 2011 pada 22:27 #

        alamat apaan ustadz?
        rumah?
        harganya berapa?

      • Bang Aziem 26 Oktober 2011 pada 15:00 #

        Alamat rumah antum, akhi..

  4. umam 28 April 2011 pada 14:50 #

    assalamu’alaikum..Ust..nama penerbitnye ape sih…ga kebaca tuh…tadi ane cari di toko buku ga ketemu2

    • Bang Aziem 29 April 2011 pada 08:58 #

      Wa alaykumussalam wa rahmatullah… Buku yg mana akhi? Buku ane (Bumi dan Langit Ikut Menangis) penerbitnya Syarefa Publishing. Kalo bukunya Syaikh Wahbah penerbitnya Dar el-Fikr Damaskus (bukan Beyrut).

  5. lana doank 19 Maret 2011 pada 17:09 #

    salam kenal.situsnya bagus dan bermanfaat. terimakasih udah sharing. jangan lupa kunjung balik y!

  6. Idi suwardi 5 Maret 2011 pada 00:29 #

    malam 🙂 salam sukses

  7. Santorus 1 Maret 2011 pada 14:30 #

    Salam kenal, ini merupakan kunjungan saya yang pertma. Blog anda bagus, kunjungi blog saya juga ya,,hehehe

    • Bang Aziem 9 Maret 2011 pada 14:36 #

      Salam kenal juga… Blog Anda kerenzzzzz… 🙂

  8. tedisobandi 24 Februari 2011 pada 09:07 #

    Asalaamualaikum pak ustadz, afwan nih baru mampir lg, 🙂
    Antum suka bikin dan menulis buku tadz? klo ada, boleh ana beli tadz, buku2nya.?

    • Bang Aziem 7 Maret 2011 pada 22:57 #

      Wa alaykumussalam wa rahmatullah, Ust Tedi… Ya, begitulah bunyinya 🙂

  9. Idi suwardi 22 Februari 2011 pada 21:00 #

    Selamat malam, iseng-iseng ngunjungin blog-blog dengan tema seperti ini dan sekalian nyari teman. Saya sudah lihat-lihat isi blog ini sangat bagus. Kalau ada waktu kunjungi blog saya juga ya.hehehehehe 😀

    • Bang Aziem 22 Februari 2011 pada 22:03 #

      Selamat malam juga… Saya sdh ke TKP, gan… blognya bagus… 🙂

Tinggalkan komentar