Kualitas Hidup Kita Ikut Dibentuk oleh Pikiran Kita Sendiri

15 Jan

Suatu hari, Rasulullah menjenguk seseorang yang sedang sakit demam. Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut. Beliau berkata, ‘Semoga penyakitmu ini menjadi penawar dosamu’.

Orang itu menjawab, ‘Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang menimpa orangtua yang sudah peot, yang bisa menyeretnya ke lubang kubur’.

Mendengar keluhan orang itu, Rasulullah berkata, ‘Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya’.

Saya minta Anda membaca lagi dialog Rasulullah di atas.

Well, sungguh indah apa yang dikatakan Rasulullah itu. Itulah chicken soup ala Rasulullah. Singkat, padat, dan lezat. Nah, Rasulullah seakan-akan mengatakan kepada kita bahwa hidup kita dibentuk oleh pikiran kita sendiri. Jika kita mau menerima (ridha) dengan kesusahan yang kita derita, maka kita bisa menjadikan penderitaan itu sebagai pelebur sebagian dosa kita. Atau sebaliknya, jika kita tidak ridha, maka kita sendiri yang memilih penderitaan itu menjadi kebinasaan, dan akhirnya kita ngedumel, nyerocos, dan marah-marah sendiri.

Sungguh merdu apa yang dikatakan Rasulullah. Perhatikan pesan-pesan Rasulullah berikut ini.

‘Barangsiapa yang ridha, maka ke-ridha-an itu untuknya. Barangsiapa yang benci, maka kebencian itu akan menjadi miliknya’ (Hadits, riwayat at-Tirmidzi)

‘Salah satu kebahagiaan seseorang adalah ke-ridha-annya menerima keputusan Allah’ (Hadits, riwayat Ahmad)

Jika kita memikirkan kebahagiaan, maka kita akan bahagia.

Jika kita berpikiran sedih, maka kita menjadi sedih.

Jika kita berpikiran takut, kita menjadi takut.

Jika kita berpikiran sakit, kita pun menjadi sakit.

You are what you think… Anda adalah apa yang Anda pikirkan…

 

15 Tanggapan to “Kualitas Hidup Kita Ikut Dibentuk oleh Pikiran Kita Sendiri”

  1. rumahislamiblog 18 Oktober 2017 pada 15:44 #

    Assalammualaikum bang aziem, maaf mau tanya utk dialog ini “Suatu hari, Rasulullah menjenguk seseorang yang sedang sakit demam. Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut. Beliau berkata, ‘Semoga penyakitmu ini menjadi penawar dosamu’.

    Orang itu menjawab, ‘Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang menimpa orangtua yang sudah peot, yang bisa menyeretnya ke lubang kubur’.

    Mendengar keluhan orang itu, Rasulullah berkata, ‘Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya’.

    Saya minta Anda membaca lagi dialog Rasulullah di atas.”. Apa boleh saya tau dari mana riwayatnya? maaf atas ketidaktahuan saya ini. Mohon penjelasannya bang aziem. Terima kasih.
    Wassalammualaikum.

  2. Umm Asya 23 Maret 2011 pada 21:53 #

    Salam,
    Masya Allah, inspiratif sekali.
    Semoga saya masih dapat kebagian buku-buku Bang Aziem pas mudik nanti:) Amin.
    Jiayou..
    Wassalam

    • Bang Aziem 24 Maret 2011 pada 12:41 #

      wa alaykumussalam ya Umm Asya… Bie danxin… 🙂

  3. Dini 18 Januari 2011 pada 12:17 #

    Assalamualaikum bang aziem….

    Keren bang aziem..jargon you are what you think selalu saya tularkan ke anak2 didik saya dan memang menimbulkan perubahan tingkah laku dan cara pandang yang berbeda.

    If you think you can..you can.
    If you think you can not..you can’t

    Subhannallah..Rasullah SAW benar-benar suri tauladan yang terbaik..

    Thanks pos your writing…

    Salam ukhuwah dari teman2 di MAN 8 Jakarta (ceritanya numpang iklan madrasah hehehe ^_^)

    • Dini 18 Januari 2011 pada 12:19 #

      ralat : thanks for your writing….^_^

      • Bang Aziem 18 Januari 2011 pada 15:46 #

        makasih juga atas ralatnya… (*_*)

    • Bang Aziem 18 Januari 2011 pada 15:44 #

      That’s great… You’re really inspired teacher 🙂 Rasulullah will smile by what you did with your students.
      Send my best regard to my friends in MAN 8 Jakarta. Insya Allah, we’ll meet again someday.

  4. anang nurcahyo 17 Januari 2011 pada 22:09 #

    tetep optimis adalah penghargaan terbesar kita pada diri kita sendiri

  5. Rozy 17 Januari 2011 pada 16:43 #

    @Ustadz Aziem

    Afwan ustadz, maksudnya bahasannya sudah selesai alias sudah dimengerti soal buku open your heart ini 😀
    insya Allah kalo komen2 lainnya berupa pertanyaan akan saya ajukan kok di postingan ustadz yg berikut2nya..hehe

    Oiya, afwan kalo terlalu banyak bertanya, tapi saya merasa masih perlu tahu, kenapa buku-buku antum tidak di pasarkan di pasaran umum?

    Terima kasih banyak atas penjelasannya ya ustadz 🙂

    Salam rindu

    • Bang Aziem 18 Januari 2011 pada 15:37 #

      Mungkin Penerbit belum sepakat soal MoU-nya dgn toko2 buku yg besar (semisal Gramedia). Kalo soal yg ini kan saya tdk bisa ikut campur 🙂 Jadi, buku-buku saya sementara ini dipasarkan secara direct selling kepada para jamaah dan teman-teman saya. Bahkan, buku Open Your Heart sempat mau diambil-alih oleh salah satu penerbit besar. Namun, saya menolaknya secara halus. Saya hanya tidak ingin berkhianat dengan pihak lain, yang lebih dulu memesan buku itu agar diterbitkan. Insya Allah, buku-buku saya yang lain akan dipasarkan secara luas. Doakan saya agar bisa terus menulis (yang baik-baik) 🙂
      Salam mahabbah…

  6. Rozy 17 Januari 2011 pada 08:49 #

    Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh ya ustadz Abdul Azhiem,

    Semoga ustadz sekeluarga senantiasa dalam kasih sayang Allah SWT, aamin.

    Afwan saya mau tanya, apakah buku di atas sudah beredar di toko2 buku semacam gramedia?

    Demikian dan terima kasih atas infonya 🙂

    Wassalam,
    Fakhrurrozy Batam

    Note: Ustadz, no. HP antum masih nomor yg lama?

    • Bang Aziem 17 Januari 2011 pada 14:59 #

      Wa alaykumussalam wa rahmatullah wa barakatuh, ya Ustadz Rozy, hafizhakallahu wa asyiratak…
      Buku Bumi dan Langit Ikut Menangis atau Open Your Heart? Buku Open Your Heart alhamdulillah sdh terbit sebanyak 4 ribu eksemplar. Buku itu diterbitkan atas permintaan khusus dan untuk kalangan terbatas.
      Nomor HP masih yg lama. Afwan, tempo hari saya gak sempat bales SMS antum. Saya cuma sempat berdoa untuk antum 🙂

      • Rozy 17 Januari 2011 pada 15:23 #

        aamin Allahumma aamin, terima kasih atas doanya ya ustadz, smoga demikian juga hendaknya bagi antum sekeluarga…aamin.

        wah, terbatas ya? nggak bisa komen lagi kalo gitu sayanya 😀

        Baik ustadz, terima kasih banyak atas segalanya..

        Salam ta’dhim,
        Rozy

      • Bang Aziem 17 Januari 2011 pada 15:40 #

        Hehehe… buku itu ada di Penerbit. Nanti kalo masih ada stock, saya kirim deh (kalo mau). Dengan begitu, komennya gak putus, hehehhe…

  7. dheeasy 15 Januari 2011 pada 20:47 #

    saya ingin bahagia, dan saya pikir saya pasti akan bahagia, dan ternyata saya benar-benar bahagia…

    _membaca postingan ini saat saya -merasa- mulai tak puas dengan skenario yang terjadi, ampuni saya Ya Robb…_

Tinggalkan komentar