Tag Archives: makrifat

Keajaiban Hati

6 Mei

‘Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu bergantung pada kondisi dasarnya. Kondisi dasar sesuatu adalah menyangkut untuk apa ia diciptakan. Oleh karena itu, kenikmatan mata adalah dengan melihat yang indah-indah. Kenikmatan telinga adalah dengan mendengar suara-suara merdu. Begitulah seterusnya untuk anggota badan lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu. Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia. Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’. Tidak ada yang maujud yang lebih mulia dibanding Allah, karena setiap kemuliaan adalah dengan-Nya dan berasal dari-Nya. Setiap ketinggian ilmu adalah jejak yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding pengetahuan tentang diri-Nya.’

Untaian kata-kata itu keluar dari goresan pena Hujjatul Islam, al-Imam al-Ghazali rahimahullah.

Hati memang ajaib!

 

Antara Blogger dan Syetan

24 Feb

Said al-Khudry radhiyallahu anhu bercerita, ‘Aku bermimpi melihat Iblis sedang bergelantungan, sehingga aku berniat memukulnya dengan tongkat. Lalu, Iblis berkata kepadaku, ‘Wahai Abu Said, bukankah engkau sudah tahu bahwa aku tidak takut dengan tongkat dan pedang’.

Said al-Khudry berkata, ‘Wahai yang terkutuk, jadi apa yang membuatmu takut?’

Iblis berkata, ‘Aku hanya takut dengan dua hal. Yang pertama, isti‘adzah-nya orang yang mohon perlindungan. Yang kedua, cahaya makrifat-nya orang yang lurus’.

Iblis berkeliaran di mana-mana. Di kantor, di mall, di jalan, di rumah, bahkan di internet. Lebih parah kalau Iblis sudah ‘ngantor’ di hati kita. Iblis memang pintar mengecoh kita. Jika kualitas hati kita baik, maka ia susupi dengan sesuatu yang terlihat ‘baik’. Banyak pengelola blog yang terkena susupan ini. Alih-alih mempersatukan umat, yang ada tanpa sadar menelanjangi kelompok lain yang tidak sejalan dengan ideologi kelompoknya. Iblis paling pandai melakukan itu. Blog-blog yang bernuansa fiqh banyak bertebaran. Sedikit sekali yang toleran dengan perbedaan. Karena tema yang diangkat kontroversial, maka rating blog-nya menjadi naik. Pemilik blog menjadi bangga. Syetan pun terkekeh-kekeh sambil kipas-kipas.

Kalau saja kita ahli makrifat, Iblis tentu dengan mudah kita sikat. Tapi, kalau kualitas kita baru sebatas ahli sikat-sana-sikat-sini, kita perlu melakukan isti’adzah.

Istia’dzah artinya mencari perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan:
A’udzu billahi minas syaithanirrajim (aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk).

Mudah bukan? Tapi, jangan disepelekan…