Tag Archives: wali

Empat Kelompok Hamba Allah

8 Des

Sebagian para ulama berkata bahwa para mukallaf terbagi atas 4 kelompok:

Pertama, kelompok yang Allah ciptakan untuk ber-khidmat (melayani) kepada-Nya dan mendapatkan surga-Nya. Mereka adalah para Nabi, wali, orang beriman, orang shalih.

Kedua, kelompok yang Allah ciptakan untuk mendapatkan surga-Nya tanpa ber-khidmat kepada-Nya. Mereka adalah orang yang hidup dalam kekafiran lalu diberikan iman pada akhir hidup mereka. Mereka telah menyiakan-nyiakan hidup mereka sepanjang waktu dan getol berbuat kemaksiatan, namun akhirnya Allah menerima taubat mereka, lalu mereka mati dalam keadaan telah bertaubat dan berbuat kebaikan layaknya para penyihir Firaun (yang beriman kepada Allah setelah melihat mukjizat Nabi Musa alayhissalam)

Ketiga, kelompok yang Allah ciptakan tidak untuk ber-khidmat kepada-Nya juga tidak diberikan surga-Nya. Mereka adalah orang-orang kafir yang mati dalam kekafiran. Di dunia mereka terhalang mendapatkan kenikmatan iman dan di akhirat mereka kekal dalam azab dan kesengsaraan.

Keempat, kelompok yang Allah ciptakan untuk ber-khidmat kepada-Nya namun tidak diberikan surga-Nya. Mereka adalah orang-orang banyak beramal dalam ketaatan kepada Allah, kemudian Allah berbuat makar kepada mereka. Akhirnya mereka diusir dari pintu (rahmat) Allah dan mati dalam kekafiran.

Ibn al-Arabi dan Ibnu Arabi: Apakah Sama?

15 Jun

Dalam banyak buku sering kita temukan nama Ibn al-Arabi dan Ibnu Arabi. Apakah dua nama itu sama, alias satu orang? Jawabnya: dua nama itu adalah nama dua orang yang berlainan.

Baik Ibnu al-Arabi dan Ibnu Arabi berasal dari Andalusia, sebuah kota yang melahirkan banyak ulama, cendekiawan, dan sastrawan. Keduanya adalah orang alim di bidangnya masing-masing.

Ibnu al-Arabi adalah seorang Qadhi (Hakim). Nama lengkapnya: Abu Bakar bin al-Arabi. Ia lahir lebih dulu dibanding Ibnu Arabi. Ibn al-Arabi lahir di Sevilla (Isybilia) 22 Sya’ban 468 Hijriah. Beliau wafat pada hari Ahad di bulan Rabi’ al-Awwal tahun 543 Hijriah, dalam usia 75 tahun. Ibn al-Arabi bermazhab Maliki.

Ketika melakukan kunjungan ke Baghdad, Ibn al-Arabi sempat bertemu Imam al-Ghazali. Ibn al-Arabi banyak menulis buku, yang terkenal di antaranya adalah Ahkam al-Quran (tafsir ayat ahkam), Aridhah al-Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi (syarh hadits), dan al-Awashim min al-Qawashim (tentang kedudukan para sahabat sepeninggal Rasul saw., yang meng-counter pendapat Syiah Rafidhah).

Sedangkan Ibnu Arabi adalah seorang Sufi. Nama lengkapnya: Muhammad bin Ali bin Muhammad bin al-Arabi. Kadangkala namanya disebut Muhyiddin Ibnu Arabi, untuk membedakannya dengan Ibn al-Arabi. Ibnu Arabi lahir di Murcia, malam Senin 17 Ramadhan 560 Hijriah. Beliau wafat pada malam Jumat 22 Rabi’ al-Awwal 638 Hijriah, dalam usia 70 tahun. Karena ia seorang sufi, mazhabnya tidak jelas. Bahkan ada yang mengatakan ia bermazhab Syiah. Melihat ia besar di Andalusia, kemungkinan Ibnu Arabi adalah seorang Sunni, bermazhab antara Zhahiri dan Maliki. 

Ibnu Arabi menghasilkan banyak karya, sekitar 300 buku. Buku-buku yang dihasilkan Ibnu Arabi adalah tentang tasawwuf. Di antara buku-buku itu, yang dikenal adalah Fushush al-Hikam, Futuhat al-Makkiyyah, Tarjuman al-Asywaq, Muhadharat al-Abrar, dan al-Isfar. Futuhat adalah karya besarnya yg menyingkap ilmu ghaib antara sang hamba dan sang Khaliq. Dalam dunia tasawwuf, ia digelari Syaikh al-Akbar. 

Para ulama berbeda pendapat tentang Ibnu Arabi ini. Sebagian mengatakan ia adalah seorang wali, sebagian lain menuduhnya sesat, sebagian lagi tidak berkomentar apa-apa.

Tentang Ibnu Arabi, Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkomentar, ‘Menurut saya, lebih utama adalah menganggapnya seorang wali. Buat orang-orang yang tidak memiliki kedalaman ilmu, sebaiknya tidak membaca buku-bukunya’.