Blog Apa Ini?

Tidak ada yang istimewa dari blog ini. Yang jelas, blog ini bukan blog provokator. Blog ini bukan blog partisan dan sektarian yang terlampau ‘bersemangat’ melakukan penggiringan opini massa. Blog ini tidak diniatkan untuk cari duit (dengan cara-cara yang tidak terhormat). Blog ini dibuat untuk menyirami kegersangan pohon kalbu dan akhlak kita akibat pemahaman yang sempit. Bisa jadi, siramannya lemah, namun dengan niat baik, insya Allah setetes siraman itu membawa kesejukan dan keberkahan. 

Dalam blog ini, saya hanya ingin memaksakan diri saya untuk menulis, di setiap ada kesempatan. Atau, untuk memasukkan tulisan-tulisan saya yang lama terarsip dalam komputer, buku catatan, atau makalah.  Ada yang sudah saya share kepada orang lain, ada juga yang belum. Sebagian besar tulisan itu orisinal, insya Allah. Saya tidak melarang blogger untuk melakukan copy-paste terhadap tulisan-tulisan saya ini, asalkan tidak lupa mencantumkan sumbernya. Meskipun ini soal sepele, yakni soal etika, namun ini menyangkut soal derajat kebeningan hati Anda.

Pergulatan ruhani dan interaksi saya dengan orang-banyak telah mengajarkan saya bahwa kebutuhan dasar dan terdalam dari jiwa kita adalah mencari Sumber Mata Air. Itulah Sumber yang menghilangkan dahaga spiritualitas kita, membasuh keringnya jiwa kita, menghaluskan ruhani kita, dan menjernihkan sisi-sisi tergelap hati kita.

Tidak ada yang istimewa pula dari diri saya. Dengan menulis di blog ini, saya ingin meneguhkan dan memompa diri saya untuk tetap bersemangat menelusuri beningnya Sumber Mata Air itu.

Singa tidak akan mendapatkan mangsa jika tidak keluar dari sarangnya. Anak panah tidak akan mengenai sasaran jika tidak dilesatkan dari busurnya.

Kalimat bijak Habrul Ummah, al-Imam as-Syafii itu, menyemangati saya dalam menelusuri Sumber Mata Air itu. Jika ada yang ingin menemani saya dalam penelusuran itu melalui blog ini, tentu semangat saya semakin membuncah.

20 Tanggapan to “Blog Apa Ini?”

  1. Purwadi 5 Mei 2015 pada 21:47 #

    Alhamdulillah..menambah kesejukan dan ketenangan hati dan pikiran..terima kasih Bang Aziem..semoga keberkahan senantiasa dilimpahkan utk kita semua, terutama keluarga Bang Aziem…amien

  2. saifullah 3 Maret 2014 pada 09:21 #

    jangan pernah berhenti Muallim untuk menulis ……
    sungguh … ane benar-benar mendapatkan manfaat dari tulisan antum ……

  3. kang amar 6 November 2013 pada 15:08 #

    SUBHANALLAH..

  4. Apriwan 5 November 2013 pada 22:16 #

    Air yang bening(suci) itu menyehatkan, terima kasih atas segala tulisan dan niat Bang Aziem…

  5. inspirasitendi 31 Agustus 2013 pada 07:28 #

    sejuk sekali membacanya…:) salam kenal dan salam silaturahim dari saya..:)

  6. Afif Hidayat 22 Oktober 2011 pada 01:42 #

    Subhanallah, bener2 menata hati ustadz.
    semoga keberkahan selalu terlimpah buat ustadz dan keluarga..
    aamiin…..

    • Bang Aziem 22 Mei 2012 pada 10:48 #

      Makasih doanya, Bang Afif. Doa yang sama juga buat antum. Makasih sudah mampir…

  7. Dewi Setiawati 31 Agustus 2011 pada 21:29 #

    ya,ibarat orang tersesat mencari mata air. Bang Aziem membantu menuntunnya menuju mata air.Seperti kata Chairil Anwar: tidak perlu jadi jalan raya,cukup jadi jalan setapak tapi menuju mata air.

    • Bang Aziem 6 September 2011 pada 07:14 #

      Hehehe,,, Bisa aja bu dokter Dewi,,,

  8. Zaiki Khiriadi 14 April 2011 pada 12:04 #

    🙂 Dingin, segarnya

    • Bang Aziem 21 April 2011 pada 15:42 #

      Hehehehhe… mau sekalian mandi gak?

      • Zaiki Khiriadi 8 Oktober 2011 pada 11:40 #

        Boleh ta bang …? ya gak apa-apa, sediakan air hangat dengan suhu 5 derajat celius :))

      • Bang Aziem 10 Oktober 2011 pada 10:27 #

        Hehehhe…

  9. arsyuluddin 11 Juli 2010 pada 14:42 #

    nyok tad bareng2 kita nyari sumber mata air kehidupan itu. mudah2an niat yang baek beroleh hasil yang baek pula… Amien

    • Bang Aziem 13 Juli 2010 pada 21:31 #

      Aminnnn… makasih ya bang, udah silaturrahim…

  10. Aristo 23 Februari 2010 pada 17:22 #

    masyaallah. bener2 mak nyeeesss.

    • Bang Aziem 16 Maret 2010 pada 12:25 #

      Kalo begitu, perlu dibuat program Kuliner Spiritual dong… 🙂
      Monggo, Pustekkom jadi fasilitator 🙂

      • Heriyanto 20 Agustus 2010 pada 13:40 #

        Subhanallah… sejukkk sekaliiiiii Bang Aziem ini. Semoga keluhuran pemikiran dan kerendahan hati Abang akan segera mengalirkan air bening yang bisa menyehatkan orang2 yang sedang diterjang ombak besar keangkuhan dan kesombongan.
        Teruskan perjuangan Abang. Insya Alloh keridhoan Alloh swt mengiringi langkah Abang.

      • Bang Aziem 20 Agustus 2010 pada 14:48 #

        Makasih doanya, Pak Haji…
        Ngomong2 harga kertas jangan tinggi2 dong, nanti saya gak bisa cetak buku lagi. Hehehehe…

Tinggalkan Balasan ke Bang Aziem Batalkan balasan